TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerap dana Rp13,15 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp56,69 triliun.
Kementerian Keuangan menyebutkan hasil lelang sukuk ini melebihi target indikatif Rp12 triliun. "Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS14012022 sebesar Rp1 triliun serta imbal hasil rata-rata tertimbang 3,00 persen," dikutip dari keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu di Jakarta, Selasa, 28 Juli 2021.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 14 Januari 2022 ini mencapai Rp6,12 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 3,00 persen dan tertinggi 3,15 persen.
Untuk seri PBS031, jumlah dimenangkan mencapai Rp5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,56981 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 ini mencapai Rp14,18 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,53 persen dan tertinggi 4,8 persen.
Untuk seri PBS032, jumlah dimenangkan mencapai Rp4,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,29997 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 ini mencapai Rp13,27 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,27 persen dan tertinggi 5,5 persen.
Untuk seri PBS030, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,93968 persen.